Tiga hari yang lalu kau digegarkan
Dua hari kemudian kau dikejutkan lagi
Datang ribut yang menerkam gila
Kebakaran gudang dan kedai berselang
Mayat hanyir sentiasa diurat jalanmu
Kaki dan tangan insan terjelma merata
Nyawa penghunimu bagai sampah layaknya
Noda dan zina mainan harimu jua
Mengapa hingga kini penghunimu masih alpa
Tentang hikmat takutkan Allah jua
Penghunimu telah lupa kewujudan yang Esa
Menggila pangkat, harta jua
Hingga lupa jalan pulang
Lupa pada hakikat diri sebagai abdi
Semakin alpa liang lahad menanti
Hari hitungan diri semakin dekat sudah
Penghunimu sudah lupa segalanya
Lihatlah bagaimana hidupan dimusnah
Bumi Myanmar terbukti sudah
Hanya tiupan sedetik cuma
Ribuan nyawa hilang kernanya
Harta terkumpul lenyap dan lesap
Perhati pula China bergegar
Bangunan megah menyembah bumi
Manusia menjadi penghuni dalamnya
Yang terselit yang terkepit
Menderita menjerit insan terbala
Kepada Allah kembali jua
Insaflah wahai penghuni kota
Bumi ini bukan kita pemiliknya
Walau bertimbun harta dikumpul
Berpuluh peti emas dikepung
Kehendak yang Esa tidak bisa dilindung
Bala mendatang tidak bisa mengendah
Penuhilah masjid dan ramaikan surau
Halangilah maksiat yang berlaku di depan mata
Walau kita tidak punya kuasa
Lafazkan di hati kita benci perbuatan hina
Mata kita jagalah haknya
Telinga yang ada gunakan sebaiknya
Tangan dan kaki pergunakan seadanya
Jauhi maksiat kerja terlaknat
Amalan doa pertolongan di pohon
Pintalah semoga bala terlindung
Hanya pada Allah segalanya dipinta